Ketika banyak anak sekolah merasa “jenuh” untuk ke sekolah, ketika sebagian dari mereka bersenang-senang dengan gaya hidup “glamor” ala sinetron Indonesia, di sisi yang lain ada juga kelompok anak-anak marjinal yang tidak tahu, bahkan buta akan gambaran masa depan impiannya. Merekalah anak-anak jalanan.Hidup dan menghabiskan sebagian besar waktunya di jalanan membuat mereka “menutup mata” kepada proses pendewasaan dan pematangan diri yang disebut pendidikan. Asal dapat makan dan minum setiap harinya, mendapatkan uang serta bercengkrama dengan teman-teman dan keluarganya, rasanya sudah cukup. "Yah, pendidikan tidaklah penting. Yang paling penting hanyalah kesenangan hati". Begitulah pemikiran mereka.
Sering sekali terdengar ucapan bahwa Indonesia adalah bangsa yang kaya, kaya akan sumber daya alam dan budaya. Namun mengapa sampai saat ini belum dapat menggeserkan namanya dari status negara berkembang? Sungguh ironis untuk sebuah negara yang katanya adalah negara kaya.
Lebih dari 300 tahun dijajah bangsa asing, telah merdeka selama lebih dari 60 tahun, namun hingga saat ini Indonesia masih berada dekat dengan garis kemiskinan. Padahal 60 tahun bukanlah waktu yang singkat untuk mengembangkan sebuah negara dengan modal sumber daya alam yang sangat melimpah.
Lalu apa sebenarnya yang membuat Indonesia terus terpuruk dalam ketidakberdayaan tersebut? Sumber daya manusia! Itulah kuncinya. Karena bagaimanapun melimpahnya sumber daya alam suatu negara jika tidak dibarengi dengan sumber daya manusia yang memadai maka semuanya akan percuma. Dan Indonesia bermasalah dengan sumber daya manusianya.
Lebih dari 230.000 jiwa, itulah jumlah anak jalanan yang ada di Indonesia saat ini menurut Departemen Sosial Republik Indonesia. Jumlah yang terlalu banyak dan berharga untuk dibiarkan tersia-sia di jalanan. Padahal jumlah manusia sebanyak itu jika diasah dengan maksimal akan dapat menghasilkan resolusi yang sangat berpengaruh bagi Indonesia.
Jadi, mari kita selamatkan masa depan Indonesia dengan mendukung pendidikan bagi anak-anak jalanan. Karena mereka juga bagian dari masa depan bangsa Indonesia!